KUBU RAYA – Bupati Kubu Raya, Sujiwo, merespons cepat keluhan masyarakat terkait kondisi ruas jalan yang menghubungkan Sungai Nipah dan Selat Remis, Kecamatan Teluk Pakedai. Tindakan ini dilakukan setelah beredarnya video warga yang menyoroti kualitas pekerjaan proyek jalan dengan anggaran sekitar Rp2,5 miliar.

Dalam peninjauan lapangan yang dilakukan pada Minggu (28/9/2025), Sujiwo menegaskan tidak akan memberikan toleransi terhadap pengerjaan proyek yang tidak sesuai dengan spesifikasi teknis.

“Saya tidak akan pernah ada kompromi dan tidak akan pernah memberikan toleransi terkait kualitas mutu pekerjaan. Selama spesifikasi perencanaan dilaksanakan dengan baik, maka kualitas akan terjaga. Masalah timbul saat pelaksanaan tidak sesuai dengan perencanaan,” tegas Sujiwo.

Meski dari peninjauan awal kondisi jalan terlihat cukup baik, Sujiwo mengakui bahwa informasi yang sampai ke masyarakat masih minim. Ia menilai video yang beredar kemungkinan dibuat oleh warga yang belum sepenuhnya memahami tahapan pekerjaan proyek.

“Ini tugas pelaksana dan dinas untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat bahwa pekerjaan belum selesai. Masih akan ada pemasangan batu kali, kemudian diratakan, dan dipadatkan kembali,” jelasnya.

Sujiwo juga menekankan pentingnya transparansi dalam pelaksanaan proyek pembangunan. Ia menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum untuk memastikan setiap proyek diawali dengan pemasangan plang informasi.

“Plang itu penting. Masyarakat berhak tahu anggaran, nama pelaksana, konsultan, dan jenis pekerjaan. Itu bagian dari hak masyarakat untuk mengawasi,” tegasnya.

Selain itu, Bupati meminta agar akses menuju rumah warga yang terdampak proyek, seperti rumah milik Pak Nasir, dapat dibuat lebih landai sehingga memudahkan warga keluar masuk.

Ia juga mengapresiasi masyarakat yang turut mengawasi jalannya proyek, termasuk yang menyampaikan kritik melalui media sosial. Menurutnya, hal tersebut merupakan bentuk partisipasi publik dalam pengawasan pembangunan.

“Saya ucapkan terima kasih kepada masyarakat yang mengawasi. Kalau memang tidak sesuai spesifikasi, saya pastikan akan saya minta bongkar. Tapi kalau sudah sesuai, pelaksana harus memberikan pertanggungjawaban dan sosialisasi ke masyarakat,” katanya.

Sujiwo menegaskan, mutu dan kualitas pekerjaan merupakan prioritas utama pemerintah daerah, tanpa kompromi terhadap siapa pun pihak pelaksananya.

“Saya, Pak Wakil Bupati, dan seluruh jajaran tidak akan pernah memberikan toleransi terhadap pelanggaran mutu. Siapa pun pelaksananya,” tegas Sujiwo.(TR)