Muda Kritik Sutarmidji Terkait Minimnya Realisasi Penyediaan Air Baku

SINGKAWANG,– Dalam debat Pilgub Kalimantan Barat yang berlangsung pada Selasa (05/11/2024) di Kota Singkawang, pasangan calon Gubernur nomor urut 3, Muda Mahendrawan, melontarkan kritik tajam terhadap Sutarmidji, calon gubernur petahana nomor urut 1, mengenai isu krusial penyediaan air bersih dan air baku.

Pertanyaan panelis seputar penyediaan layanan air bersih mengarahkan Muda untuk mengungkap pandangannya mengenai tantangan serius yang dihadapi masyarakat Kalimantan Barat terkait akses air.

Muda Mahendrawan menekankan pentingnya layanan air bersih sebagai indikator kualitas hidup dan usia harapan hidup masyarakat.

“Akses terhadap air bersih, apalagi air minum, menjadi tantangan tersendiri di Kalbar. Hal ini membutuhkan langkah cepat namun tetap efektif dan terukur,” ujarnya.

Menurutnya, langkah intervensi yang berbasis data geospasial dapat mempercepat akses layanan air bersih di seluruh kabupaten dan kota.

Muda juga menyoroti pentingnya campur tangan pemerintah provinsi melalui kebijakan dan bantuan keuangan langsung kepada kabupaten/kota untuk memperkuat infrastruktur air bersih.

“PDAM dan perusahaan daerah yang mengelola air bersih perlu diperkuat, termasuk melalui inovasi energi terbarukan dan pendekatan berbasis data spasial,” tambahnya, menekankan kebutuhan investasi yang besar untuk menjamin akses air bersih bagi seluruh masyarakat Kalimantan Barat.

Calon Gubernur Sutarmidji merespons dengan menekankan bahwa kewenangan provinsi adalah penyediaan air baku, bukan distribusi air bersih.

Ia menyebutkan bahwa solusi terbaik adalah dengan membangun waduk untuk penyediaan air baku di Kalbar.

“Di Jawa, waduk besar dibangun untuk menyediakan air baku regional, mengapa Kalbar tidak?” ujar Sutarmidji, menyiratkan bahwa ketiadaan waduk menjadi salah satu faktor tantangan penyediaan air baku di provinsi ini.

Muda Mahendrawan tidak tinggal diam. Ia mengkritik Sutarmidji, menyebutkan bahwa sebagai petahana, Sutarmidji seharusnya sudah mengambil langkah nyata terkait penyediaan air baku selama lima tahun terakhir.

“Saya mengamati paslon nomor 1 ini seolah-olah baru mau maju jadi calon. Seharusnya sudah ada langkah yang jelas dan terarah terkait air baku selama lima tahun ini. Realisasi dan percepatan yang dibutuhkan ini tidak bisa terus diulur dengan ‘akan, akan, dan akan lagi’,” ujar Muda dengan nada tajam.

Menurut Muda, pendekatan terencana dan konkret diperlukan agar Kalimantan Barat tidak terus kehilangan waktu untuk memperbaiki layanan air bersih dan air baku bagi masyarakat.

Ia menegaskan bahwa kebijakan yang kuat dan dana provinsi yang disalurkan dengan baik dapat memberikan akses yang lebih luas bagi masyarakat terhadap air bersih. (Ki)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *