PONTIANAK – Gubernur Kalbar, Drs. H. Ria Norsan, MM., MH., tinjau sejumlah Gedung Dekranasda serta fasilitas publik yang ada di kawasan Museum Kalimantan Barat.
Diketahui jika, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat sedang mengupayakan optimalisasi keberadaan Taman Budaya Kalbar sebagai ruang publik kreatif dan inklusif untuk dimanfaatkan oleh pelaku seni, budaya, dan generasi muda di daerah tersebut. Norsan menuturkan jika nanti Taman Budaya akan dikembangkan menjadi ruang terbuka yang ramah dan fungsional bagi para aktivis seni dan kebudayaan masyarakat.
“Kita akan siapkan working space sebagai tempat berkumpul, berdiskusi, dan berkarya. Ini penting agar pelaku seni dan anak-anak muda memiliki ruang untuk mengekspresikan diri secara positif,” ungkap Norsan saat menghadiri rangkaian acara Gebyar Peringatan hari Kartini di Gedung Dekranasda pada, Minggu (20/4/2025) pagi.
Letak Taman Budaya Kalbar yang berada dikawasan strategis diharapkan dapat menjadi pusat interaksi komunitas seni serta ruang edukasi budaya bagi masyarakat luas.
Selain meninjau kawasan taman budaya, ia juga menyempatkan untuk menyambangi ruang pertemuan yang baru dibangun di kompleks Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kalbar dan menyebut ruang tersebut berpotensi untuk bisa dimanfaatkan secara luas.
“Ruang ini sangat representatif. Kedepannya bisa disewakan untuk kegiatan masyarakat seperti kunduri dan acara pertemuan budaya lainnya. Hasil penyewaan tersebut bisa digunakan untuk pemeliharaan gedung,” tuturnya.
Kunjungan tersebut untuk melihat langsung kondisi fasilitas yang ada serta juga merancang rencana renovasi agar bisa meningkatkan kenyamanan dan daya tarik bagi pengunjung.
Ia menegaskan bahwa optimalisasi fasilitas publik, termasuk taman budaya, museum, dan gedung Dekranasda, merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam memberdayakan aset daerah untuk mendukung sektor kebudayaan dan ekonomi kreatif di Kalimantan Barat.
“Kita ingin aset-aset ini tidak hanya berfungsi secara fisik, tetapi juga memiliki nilai serta manfaat ekonomi, sosial, dan budaya bagi masyarakat,” tutup Norsan.(Ki)