PONTIANAK – Pernyataan Riezky Kabah yang menyebut Museum Kalimantan Barat sebagai “sarang ilmu hitam” memicu reaksi dari berbagai pihak. Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak benar dan berpotensi menyinggung masyarakat, khususnya suku Dayak dan Melayu.
“Pernyataan soal ilmu hitam itu tidak benar. Koleksi di Museum Kalbar adalah benda-benda bersejarah yang sudah lama tersimpan di sana. Museum ini juga menyimpan artefak dari berbagai suku, termasuk Melayu dan lainnya,” ujar Ria Norsan kepada wartawan, Jumat (19/9/2025).
Menurutnya, museum merupakan pusat pelestarian warisan budaya dan sejarah, bukan tempat yang berkaitan dengan praktik ilmu hitam. Ia mengingatkan agar setiap pihak berhati-hati dalam memberikan pernyataan di ruang publik.
“Tidak benar apa yang disampaikan kemarin. Pernyataan seperti itu bisa menimbulkan kesalahpahaman dan melukai perasaan masyarakat,” tegasnya.
Meski menyayangkan pernyataan tersebut, Ria Norsan mengimbau agar masalah ini diselesaikan dengan cara yang baik. Ia berharap tidak terjadi konflik berkepanjangan dan mendorong penyelesaian melalui dialog.
“Kalau bisa diselesaikan dengan musyawarah, mari kita bicarakan bersama. Setiap orang bisa saja melakukan kesalahan, dan kita juga perlu saling memaafkan,” pungkasnya.(TR)

Tinggalkan Balasan