GOSIPPONTIANAK – Kalimantan Barat (Kalbar) mencatat pertumbuhan ekonomi yang positif pada awal masa kepemimpinan Gubernur Ria Norsan dan Wakil Gubernur Krisantus Kurniawan untuk periode 2025–2030. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar, provinsi ini berhasil menempati posisi ke-7 dari 38 provinsi di Indonesia dalam hal laju pertumbuhan ekonomi, sekaligus menjadi yang tertinggi di Pulau Kalimantan.
Pada triwulan I tahun 2025, ekonomi Kalbar tumbuh sebesar 5,00 persen year on year (y-o-y). Pertumbuhan tersebut meningkat signifikan pada triwulan II 2025 menjadi 5,59 persen y-o-y. Sementara untuk periode tahunan, perekonomian Kalbar sepanjang tahun 2024 tumbuh sekitar 4,90 persen dibanding tahun sebelumnya.
Peningkatan ini menunjukkan bahwa ekonomi Kalbar tidak hanya stabil, tetapi juga mengalami akselerasi dalam beberapa triwulan terakhir. Jika dibandingkan dengan sejumlah provinsi lain yang selama ini dikenal memiliki pertumbuhan ekonomi kuat, Kalbar bahkan berhasil melampaui Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam hal laju pertumbuhan.
Selain Kalbar, provinsi lain di Pulau Kalimantan seperti Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Utara juga mencatat pertumbuhan positif. Namun, laju pertumbuhan mereka masih berada di bawah Kalbar dalam peringkat nasional. Meski demikian, provinsi-provinsi tersebut tetap memberikan kontribusi penting bagi perekonomian regional Kalimantan.
Keberhasilan Kalbar ini disebut-sebut sebagai hasil dari berbagai kebijakan yang menitikberatkan pada penguatan sektor produktif, peningkatan investasi lokal, pengembangan ekspor, serta pembangunan infrastruktur. Kebijakan tersebut diharapkan dapat terus mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan memperkuat posisi Kalbar dalam peta persaingan ekonomi nasional.(Ki)
Tinggalkan Balasan