PONTIANAK – Black Horse Padel Komunitas Gelar Turnamen padel di Borneo Padel, Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, berlangsung meriah. Kegiatan ini menjadi salah satu turnamen padel terbesar yang pernah digelar di Kalimantan Barat.
Antusiasme peserta terlihat tinggi sejak hari pertama. Beragam kategori pertandingan turut menambah daya tarik, sekaligus menghadirkan atmosfer kompetitif yang tetap ramah bagi komunitas.
Ketua Panita Black Horse club Adri Zatmika selaku menyebut turnamen ini sebagai salah satu yang terbesar di Kalbar, baik dari segi jumlah kelas yang dipertandingkan maupun kualitas penyelenggaraan.
“Turnamen ini sangat menyenangkan dan mungkin yang terbesar di Kalbar. Banyak kelas yang dipertandingkan, semuanya ramai dan persiapannya sangat matang. Bahkan kini wasitnya ada tiga orang,” ujar Adri, Sabtu (6/12/2025).
Mayoritas peserta berasal dari Pontianak dan sekitarnya. Namun, variasi kelas membuat kompetisi semakin menarik dan menantang. Adapun kelas yang dipertandingkan meliputi Men’s Bronze, Men’s Silver, Lower Bronze Women, Bronze Women, serta kelas berat 100 kilogram.
“Pertandingannya fun, tapi tetap kompetitif dan sangat seru,” tambahnya.
Turnamen berlangsung selama dua hari dan menghadirkan pertandingan-pertandingan yang intens. Panitia juga menyiapkan beragam hadiah menarik bagi para pemenang.
“Hadiahnya cukup besar, mulai dari raket padel, tas padel, hingga perlengkapan olahraga lainnya,” jelas Akil.
Event Director turnamen, Andri Even, mengatakan bahwa kegiatan ini tidak hanya berfokus pada kompetisi, tetapi juga menjadi momentum grand opening sekaligus upaya memperluas perkembangan olahraga padel di Kalimantan Barat.
“Kompetisi ini kami gelar untuk memperkenalkan dan memajukan padel di Kalbar. Antusiasme masyarakat sangat luar biasa,” ungkap Andri.
Menurut Andri, Borneo Padel Club memiliki keunggulan dari segi kenyamanan venue dan harga yang relatif terjangkau.
“Harganya masih standar untuk Kota Pontianak, lebih ramah bagi masyarakat,” ujarnya.
Ia juga menegaskan adanya hubungan yang baik dengan berbagai komunitas olahraga lokal, termasuk peluang kerja sama dengan sekolah dan institusi pendidikan.
“Harapan kami, padel bisa melahirkan atlet-atlet potensial, tidak hanya untuk Pontianak, tetapi juga ke tingkat nasional bahkan internasional,” katanya.
Andri pun berharap olahraga padel dapat semakin dikenal di berbagai kalangan.
“Kami ingin mengenalkan padel mulai dari lingkungan sekolah, kampus, hingga tempat kerja. Semoga ke depannya ekosistem padel di Kalbar semakin berkembang,” tutupnya.
Turnamen ini diharapkan menjadi langkah awal yang signifikan dalam memajukan olahraga padel di Kalimantan Barat, sekaligus menjadi ajang rutin yang mempererat komunitas olahraga lokal. (TR)

Tinggalkan Balasan