KUBU RAYA – Bupati Kubu Raya, Sujiwo, menyampaikan komitmennya untuk terus memantau pelayanan publik, terutama di bidang kesehatan. Ia mengatakan, setiap kali melakukan kunjungan kerja ke daerah, dirinya selalu menyempatkan diri untuk meninjau Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
“Setiap saya ke kecamatan, wajib hukumnya saya untuk mampir ke puskesmas. Kita harus melihat langsung pusat-pusat pelayanan publik agar bisa memastikan pelayanannya berjalan dengan baik. Karena sejatinya, barometer keberhasilan dan kesuksesan suatu pemerintahan adalah seperti apa pelayanan publiknya — mengecewakan atau memuaskan,” ujar Sujiwo, Sabtu (4/10/2025).
Dalam kunjungan tersebut, Sujiwo menegaskan pentingnya empati dan sikap pengabdian dari tenaga kesehatan (nakes) dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Ia juga menitipkan pesan kepada Kepala Puskesmas dan seluruh tenaga medis di Kecamatan Kubu agar menjaga semangat, etos kerja, dan kedisiplinan.
“Saya titip masyarakat Kecamatan Kubu ini. Dibangun semangatnya, etosnya, disiplinnya, dan jiwa pengabdiannya. Masalah-masalah lain seperti alat kesehatan biar saya yang pikirkan,” ujarnya.
Bupati Sujiwo juga menyoroti kondisi sejumlah alat kesehatan di beberapa puskesmas yang dinilai sudah tidak layak pakai atau bahkan kedaluwarsa. Ia menegaskan akan melakukan pembaruan alat kesehatan yang berpotensi memengaruhi hasil diagnosis pasien.
“Alkes-alkes di puskesmas ini banyak yang sudah expired. Ini harus ada pembaruan. Tahun depan, kita akan inventarisasi dan ganti alat yang sudah tidak layak. Karena kalau alat tidak layak, bisa salah diagnosa. Bukan salah dokternya, tapi karena kesalahan alat,” tegasnya.
Ia menyebut, alat seperti USG dan EKG akan menjadi prioritas utama dalam pengadaan baru guna menunjang pelayanan kesehatan.
Lebih lanjut, Sujiwo mengingatkan bahwa profesi tenaga kesehatan tidak hanya menuntut kemampuan medis, tetapi juga kepekaan sosial.
“Tenaga kesehatan di Puskesmas itu berbeda dengan ASN di kantor sekretariat. Mereka harus punya hati yang bersih, jiwa pengabdian, dan rasa empati. Karena yang datang ke Puskesmas ini adalah orang sakit, yang sedang susah. Maka pelayanan harus dilakukan dengan empati,” katanya.(TR)

Tinggalkan Balasan