PONTIANAK – Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Presiden Prabowo Subianto dikabarkan akan memberikan tiga kado istimewa bagi masyarakat Indonesia, salah satunya berupa perhatian lebih terhadap tenaga honorer di lingkungan pendidikan. Namun, hingga saat ini, kabar tersebut belum sampai secara resmi ke telinga para tenaga pendidik di daerah, termasuk di SDN 16 Pontianak Timur.
Kepala Sekolah SDN 16 Pontianak Timur, Lisma Samosir, mengaku baru mendengar informasi tersebut dan belum menerima pemberitahuan resmi.
“Baru mengetahui ya Bu, mungkin kalau memang benar ini disalurkan kepada tenaga honorer maupun ASN yang ada di lingkungan sekolah ini, tentu kami sangat bersyukur. Tapi sejauh ini kami belum menerima informasi atau pendataan resmi,” ujarnya saat ditemui di sekolah, Kamis (7/8/2025).
Menurut Lisma, bantuan untuk guru honorer sangat dibutuhkan. Saat ini, para tenaga honorer di sekolah tersebut menghadapi tantangan berat akibat pengurangan anggaran operasional sekolah (BOS) yang dialokasikan dari pusat.
“Honor mereka berkurang semua. Biasanya dari BOS pusat itu sekitar 50%, sekarang hanya 20%. Jadi gaji guru honor maupun tenaga kependidikan ikut terdampak. Semoga program dari pemerintah ini benar-benar bisa terealisasi. Terima kasih, karena setidaknya perhatian itu bisa menyenangkan hati guru-guru kami yang selama ini sudah bekerja keras,” tambahnya.
Di SDN 16 Pontianak Timur, jumlah guru honorer saat ini hanya tersisa satu orang, sementara empat hingga lima orang lainnya merupakan tenaga kependidikan seperti petugas perpustakaan, kebersihan, dan keamanan.
“Tendik semuanya honorer. Hanya satu guru honorer yang ada, itupun baru diangkat tahun ini. Tahun lalu ada guru agama yang juga baru diangkat. Tapi kalau yang masih honor, ya hanya satu guru dan beberapa tendik,” jelas Lisma.
Mengenai kemungkinan penambahan tenaga honorer baru, Lisma mengatakan pihaknya tidak diperbolehkan lagi melakukan perekrutan, meskipun kebutuhan guru di sekolah cukup mendesak.
“Sebenarnya kalau boleh, kami ingin rekrut. Tapi tidak diperbolehkan. Harapan kami, semoga pemerintah segera mengangkat ASN baru untuk sekolah kami, karena saat ini kami benar-benar kekurangan guru,” ungkapnya.
Dari hasil analisis jabatan yang telah diajukan pihak sekolah, SDN 16 Pontianak Timur masih kekurangan tiga orang guru. Apalagi, pada bulan September mendatang, salah satu guru ASN akan memasuki masa pensiun, yang akan semakin memperparah kekurangan tenaga pengajar. (Tr)