JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menyampaikan masih ada 2.333 desa di Indonesia yang belum menikmati akses internet. Menurutnya, penyelesaian persoalan ini membutuhkan kerja sama dari banyak pihak.

“Target ini realistis jika semua pihak bersatu dan bekerja sama menyelesaikan tantangan tersebut,” ujar Meutya dalam keterangannya, Sabtu (27/9/2025).

Ia merinci, sebanyak 2.017 desa belum mendapat layanan jaringan 4G, sementara 316 desa lainnya berada di kawasan non-permukiman seperti ladang. Kondisi tersebut menjadi hambatan dalam mencapai target konektivitas nasional hingga 80 persen.

Meutya mengingatkan semangat sejarah 27 September 1945, saat Angkatan Muda Perusahaan Telepon dan Telegraf (AMPTT) berhasil menyebarkan kabar kemerdekaan Indonesia ke dunia dengan mengambil alih Perusahaan Telepon dan Telegraf (PTT) dari Jepang. “Hari ini perjuangan belum selesai. Kita harus meneruskan semangat itu untuk membangun konektivitas digital,” tegasnya.

Ia menilai langkah penting saat ini adalah meningkatkan penetrasi fixed broadband rumah tangga, yang masih berada di angka 27,4 persen. Selain itu, pembangunan infrastruktur telekomunikasi berdaulat juga menjadi bagian dari strategi memperkuat pertahanan nasional.

“Situasi geopolitik global terus bergerak dinamis, bahkan ada negara yang menjadikan infrastruktur telekomunikasi sebagai target serangan. Karena itu, kita perlu memperkokoh kedaulatan digital,” jelasnya.

Meutya menambahkan, Presiden Joko Widodo telah menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional perlu didorong hingga delapan persen. “Hal itu hanya bisa tercapai jika digitalisasi menjadi motor penggerak utama, dan kita semua berkontribusi di dalamnya,” pungkasnya.