Menteri LH dan Kapolri Tanam Mangrove di Mempawah

MEMPAWAH – Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan aksi penanaman mangrove di Mempawah Mangrove Park, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Jumat (8/8/2025).

Kegiatan penghijauan ini turut dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan, Bupati Mempawah Erlina, sejumlah pejabat daerah, jajaran kepolisian, BUMN, dan masyarakat setempat.

Dalam sambutannya, Hanif Faisol Nurofiq menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif Kapolri dalam menggagas gerakan penanaman mangrove sebagai langkah nyata menghadapi abrasi dan memperkuat ketahanan ekologis.

“Kami menyambut baik inisiatif dari Bapak Kapolri RI dalam penanganan abrasi. Inisiatif ini menunjukkan keseriusan dalam melindungi ekosistem pantai,” ujar Hanif.

Ia menjelaskan, Indonesia memiliki potensi besar dalam ekosistem mangrove dunia. Dari total 17,2 juta hektare mangrove di dunia, 3,4 juta hektare berada di Indonesia. Mangrove juga disebut mampu menyerap karbon 4–5 kali lebih tinggi dibanding hutan daratan mineral.

“Dengan potensi sebesar itu, upaya seperti ini sangat strategis. Apalagi masih ada sekitar 700 ribu hektare kawasan mangrove di Indonesia yang bisa direstorasi,” tambahnya.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam kesempatan itu menyebut, kegiatan penanaman mangrove di Mempawah sebenarnya telah berlangsung sejak 2015 sebagai bentuk antisipasi abrasi pantai.

“Alhamdulillah, hari ini kami hadir memenuhi undangan dari Kementerian LH dan Pemerintah Daerah untuk ikut serta menanam mangrove. Ini adalah bagian dari komitmen Polri dalam menjaga lingkungan,” ujarnya.

Menurut Listyo, penanaman mangrove bukan hanya berfungsi menahan abrasi, tetapi juga memiliki peran besar dalam upaya pengurangan emisi gas rumah kaca.

“Mangrove bisa menangkap CO₂ hingga 4–5 kali lebih besar dibandingkan vegetasi lain. Terima kasih kepada semua pihak, termasuk relawan dan masyarakat, yang terus menjaga ekosistem ini. Ini sangat penting bagi keberlanjutan generasi mendatang,” tutupnya.

Dengan kolaborasi berbagai pihak dan dukungan masyarakat, diharapkan program rehabilitasi mangrove di Mempawah dan daerah lain dapat memperkuat ketahanan lingkungan nasional dalam menghadapi krisis iklim global.(Tr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *