PONTIANAK – Setelah resmi dilantik dan siap melakukan tugasnya sebagai Kepala Daerah Kalimantan Barat, Ria Norsan menyampaikan pidato perdananya dalam rapat paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Kalbar, Aloysius dan Wakil DPRD Kalbar, Prabasa Anantatur, Nofal Nofiendra, dan Hadijah Fitria, dan turut serta juga para anggota DPRD Kalbar di ruangan Balairung Sari, Gedung DPRD Kalbar, Senin (3/3) siang.
Norsan yang didampingi oleh Krisantus mulai menjabarkan visi dan misi yang akan menjadi prioritasnya dalam periode pemerintahan yang akan berlangsung selama lima tahun kedepan. Salah satunya dalam penataan Kalbar yang lebih baik dengan sejumlah program yang ia jabarkan.
Hal itu tentunya memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kalimantan Barat dalam beberapa target seperti peningkatan pembangunan infrastruktur secara merata dan tentunya berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan daerah.
Dalam bidang pendidikan, Norsan akan memastikan jika nantinya semua anak akan mendapatkan akses pendidikan mulai dari dasar hingga menengah yang berkualitas.
Untuk menunjang peningkatan dalam bidang pendidikan, Norsan diketahui akan memperbaiki infrastruktur sekolah serta menyediakan bahan pengajaran yang lebih memadai. Dan juga, memberikan bantuan kepada siswa sekolah swasta, meningkatkan kapasitas tenaga pengajar serta mengintegrasikan teknologi ke dalam proses pembelajaran di sekolah.
Norsan berharap program yang dirancangnya dapat membebaskan anak-anak jenjang sekolah menengah atas negeri (SMA Negeri) maupun swasta bebas dari sumbangan pembangunan.
“Kita sudah minta Kepala Dinas Pendidikan untuk mendata untuk yang swasta. Namun untuk Keseluruhan masih belum bisa semuanya. Jadi kita prioritaskan sekolah swasta yang tidak mampu terlebih dahulu,” ujar Norsan saat diwawancarai.
Menimbang dari pernyataannya, Norsan juga menimbang dari situasi dan kondisi dari sekolah yang dinyatakan kurang mampu. Sehingga untuk beberapa sekolah swasta masih menunggu anggaran dari pemerintah cukup. Norsan mengatakan jika anggaran tahun ini mengalami pemotongan anggaran, sehingga masih belum bisa untuk menampung semuanya.
Norsan berharap nanti di tahun 2026 apabila anggaran telah cukup, maka diharapkan akan bisa menampung seluruh sekolah menengah atas yang ada. (Ml)
1 komentar