Promosikan Wisata Lokal, Bupati Kapuas Hulu dan Kapolres Nikmati Arung Jeram di Desa Rantau Kalis

KAPUAS HULU – Memanfaatkan hari libur akhir pekan, Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan yang akrab disapa Bang Sis bersama Kapolres Kapuas Hulu AKBP Roberto Aprianto Uda melakukan kunjungan ke Desa Rantau Kalis, Kecamatan Kalis, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, pada Sabtu, 3 Mei 2025 kemarin.

Kunjungan ini merupakan bentuk dukungan langsung terhadap pengembangan desa wisata serta upaya promosi pariwisata lokal.

Perjalanan dari Kota Putussibau menuju Desa Rantau Kalis memakan waktu sekitar satu jam, menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Sesampainya di desa, Bupati dan Kapolres disambut hangat oleh masyarakat dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat yang selama ini mengelola destinasi wisata unggulan desa tersebut.

Salah satu agenda utama kunjungan adalah menjajal langsung wahana Arung Jeram di sungai yang airnya masih sangat jernih. Daya tarik utama ini menawarkan tiga pilihan trip: trip pendek dengan 5 jeram, trip sedang dengan 11 jeram, dan trip panjang dengan 15 jeram.

Bupati dan rombongan menikmati pengalaman seru menyusuri jeram alami yang memacu adrenalin, sekaligus memperlihatkan bahwa destinasi ini layak menjadi tujuan wisata petualangan di Kapuas Hulu.

Selain arung jeram, Desa Rantau Kalis juga menawarkan berbagai objek wisata alam yang memesona, seperti air terjun Sungai Lawa, air terjun Sungai Ebak, air terjun Sarai Manik, serta keunikan gua Luoang Angin di bukit Bake dan gua Sungai Ebak. Kondisi desa yang masih sangat asri menjadikannya tempat yang ideal untuk berwisata sambil menikmati keindahan alam.

Tidak hanya alamnya, Desa Rantau Kalis juga dikenal dengan pelestarian budaya lokal melalui permainan tradisional seperti Nganjan Alu, Tingkadok Baro (Lompat Harimau), Main Kosek, Bola Api, Menyumpit, Tombak Sasaran, Merabut Panua, hingga Gasing. Selain itu, kuliner tradisional khas desa turut memikat selera, seperti Rawar (ikan segar yang dihaluskan dengan bumbu asam patikala), daun singkong pansuh, dan ikan pansuh yang dimasak dalam bambu.

Bupati Fransiskus Diaan menyampaikan apresiasinya terhadap semangat masyarakat dalam mengembangkan potensi wisata lokal.

“Desa Rantau Kalis adalah contoh nyata bahwa pariwisata bisa tumbuh dengan partisipasi aktif masyarakat. Alamnya indah, budayanya terjaga, dan potensinya sangat besar,” ujarnya.

Kunjungan ini sekaligus menjadi ajakan bagi masyarakat Kalimantan Barat dan wisatawan dari luar daerah untuk datang dan merasakan langsung keindahan serta keunikan wisata di Desa Rantau Kalis. (Ki)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *